Tuesday, July 28, 2020

Demi Bahan Bakar Ramah Lingkungan, Pertamina Terus Lakukan Riset

Jakarta: Pengembangan mesin kendaraan berarti bahwa PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional (MOR) 3 masih melakukan penelitian untuk membuat bahan bakar yang lebih hijau.

Hal ini dinyatakan oleh Direktur Utama Pertamina MOR 3, Tengku Fernanda, sebagai bagian dari program Langit Biru Clean Air. Harga BBM terbaru

"Representasi grafis tingkat polusi di sebagian besar kota-kota besar berada di bawah perbatasan. Tapi itu tidak membuat kita puas dan kita tidak melakukan apa-apa."

Dengan melakukan riset, Anda bisa mendapatkan bahan bakar yang lebih baik. Ini juga cocok dengan perkembangan mesin kendaraan menjadi lebih baik.

"Tentu saja, kami masih melakukan semua yang kami bisa untuk membuat bahan bakar yang lebih hijau dibandingkan dengan apa yang saat ini tersedia melalui penelitian," katanya.

"Kami juga akan memperhatikan spesifikasi mesin sehingga bahan bakar selalu berkembang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan," tambah Tengku.

Video Competition for Kids bertema Udara Bersih Langit Biru

Selain itu, PT Pertamina, melalui Marketing Operation Region (MOR) III, mengajak siswa sekolah dasar dan menengah untuk bersaing dengan bakat dan kreativitas sebagai anak Indonesia yang sadar lingkungan, sebagai bagian dari Kontes video anak-anak bertema Blue Sky. Udara bersih. SPBU terdekat

Dengan menunjukkan kreativitas, peserta yang terpilih memenangkan hadiah sebesar Rs juta dan sepeda super.

"Anak-anak memiliki basis pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, kami berencana untuk mengeksplorasi apa yang terjadi dalam pikiran anak-anak terkait dengan menciptakan langit biru dan menghilangkan polusi udara, "kata Tengku Fernanda.

Pertamina Uji Coba Produksi Avtur Campuran Minyak Sawit Akhir 2020

Pertamina sedang mempersiapkan kilang Cilacap untuk dapat menguji produksi avtur verte pada akhir tahun 2020. Ini mengikuti tes sukses produksi Green Diesel D100 di kilang 1.000 barel per hari di Dumai.

CEO Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa pada akhir 2020 Pertamina akan melakukan uji produksi pertama Green Avtur dengan minyak kelapa sawit atau injeksi co-processing 3% CPO yang kemudian diproses. .

"Tes hijau avtur merupakan bagian dari peta jalan untuk pengembangan biorefinery Pertamina untuk mendapatkan energi hijau di Indonesia. Selain kilang Dumai, yang berhasil mengubah 100% minyak dari kelapa sawit di Indonesia. Green Diesel D100, Pertamina juga akan membangun 2 (dua) biorefineries independen lainnya, terutama di Cilacap dan Plaju ", kata Nicke dalam siaran pers resmi, Kamis (23/07/2020).

Biorefinery independen Cilacap akan dapat menghasilkan 6.000 barel energi hijau per hari. Sedangkan biorefinery independen Plaju dengan kapasitas 20.000 barel per hari. Dua biorefineries independen suatu hari nanti akan dapat menghasilkan diesel hijau dan Green Avtur dengan minyak sayur 100%.

"Pertamina terus menyelaraskan dengan tren pasokan energi global dengan meneliti keberadaan energi hijau. Selain Green Diesel dan Green Avtur yang akan diuji, Pertamina juga telah melakukan tes untuk bensin hijau." Beberapa perusahaan global telah Kami mampu mengubah minyak sawit menjadi diesel hijau dan avtur hijau, tetapi untuk bensin hijau, Pertamina adalah yang pertama di dunia, ”tambah Nicke.

Bensin hijau telah berhasil diuji di kilang Plaju dan Cilacap dari 2019 hingga 2020. Di mana Pertamina dapat memproses bahan baku minyak sawit dengan injeksi hingga 20 persen.

No comments:

Post a Comment